Penyerangan Kuil Hindu di Malaysia, Belasan Orang Terluka


DUNIBERIA SOSMED - Kuil Hindu di Malaysia diserbu sekelompok warga, akibatnya belasan orang terluka.

The Straits Time melaporkan bahwa kejadian itu bermula ketika sekitar 50 prang merangsek masuk ke dalam kuil Sri Maha Mariamman, Petaling Jaya, Malaysia pada pukul 02.00 waktu setempat.

"Sekelompok orang Malaysia membawa pisau, kapak, dan tongkat baja menyerang kami dan meminta kami keluar dari kuil. Mereka bilang lahan ini dimiliki oleh One City," ucap seorang anggota dewan kuil, Yuvaraj Nagaraju.

Insiden ini terjadi di tengah peningkatan ketegangan akibat sengketa lahan antara pihak pengembang, One City Development, dengan umat Hindu di kuil tersebut sejak 2007 lalu.

Pada Maret 2014, One City Development sudah mencapai kesepakatan di pengadilan untuk merelokasi kuil berusia satu abad itu ke satu daerah yang berjarak 3,5 kilometer dari Petaling Jaya.

One City Development sendiri sudah menawarkan donasi sebesar 1,5 juta ringgit atau setara Rp5,1 miliar untuk pembangunan kuil baru.

Tenggang waktu untuk relokasi tersebut jatuh pada Kamis pekan lalu. Sebagian umat setuju direlokasi, namun sebagian lainnya ingin memperjuangkan lahan tersebut.

One Development City membantah tudingan bahwa mereka merancang penyerbuan itu.

"Tudingan bahwa One City merencanakan insiden itu adalah kebohongan. One City mengecam segela bentuk kekerasan yang dapat memicu tindakan biadab," demikian pernyataan One City.

Tetapi, sejumlah video penyerbuan yang sudah beredar di media sosial dikhawatirkan dapat memicu ketegangan ras dan agama.

Dalam sejumlah video itu, terlihat sejumlah umat berkumpul untuk memberikan dukungan kepada pihak kuil.

"Kuil ini sudah ada di sini sejak lama. Hanya karena ada pembangunan, tidak adil untuk meminta kami pindah ke tempat lain," ucap Kaliadass Elanchelian.

Para pejabat pun mengkritik kepolisian karena sangat lamban menanggapi insiden ini hingga situasi panas, termasuk menteri urusan persatuan nasional, Waytha Moorthy.

"Pertanyaannya adalah mengapa hanya ada satu mobil patroli kepolisian Subang Jaya yang berada di lokasi pada 04.15, sementara Unit Reserse Federal (FRU) baru tiba pukul 06.00?" katanya sebagaimana dikutip kantor berita Bernama.

Melanjutkan pernyataannya, ia berkata, "Kami mengecam serangan ini dan semua yang bertanggung jawab atas kekerasan ini harus ditahan."
Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Popular Posts

Featured Post

10 Situs Judi Online Terpercaya dan Terbaik Indonesia

Situs Judi Online Di Indonesia Situs judi online sudah menjadi imago dan menjadi trend di seluruh dunia termasuk Indonesia. Banyak sek...

Arsip Blog

Pages