Inilah Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi
DUNIABERITA SOSMED - Salah satu keluarga di kawasan Jatirahayu, Pondok Melati, Bekasi menjadi korban pembunuhan pada Selasa (13/11) dini hari. Mereka adalah Diperum Nainggolan (38), Maya Ambarita (37), serta kedua anaknya yakni Sarah Nainggolan (9) dan Arya Nainggolan (7).
Seorang tetangga dari keluarga korban yakni Jimmy, mengatakan bahwa Diperum sehari-hari bekerja mengelola kontrakan milik kakaknya, Donggalas Nainggolan. Pekerjaan itu sudah dilakoni Diperum selama dua tahun terakhir.
Donggalas dan Diperum tinggal di lingkungan kontrakan tersebut. Diperum menempati kamar di bagian depan yang juga difungsikan sebagai warung. Sementara Donggalas, yang belum berkeluarga dan sudah tinggal selama 10 tahun, menempati kamar di bagian dalam kontrakan bersama penghuni lain.
"Korban (Diperium) setiap hari ngelola kontrakan. Istrinya juga bersih-bersih sekalian jaga warung," ucap Jimmy yang merupakan penghuni kontrakan.
Malam sebelum kejadian, Jimmy mengaku pulang sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu dia mendapati gerbang sudah dikunci seperti biasa.
Jimmy memiliki kunci cadangan sehingga bisa membuka gembok gerbang kontrakan. "Biasanya memang jam 11 malam sudah digembok, dirantai," kata Jimmy.
Malam itu tidak ada yang mencurigakan bagi Jimmy. Suasana sepi seperti malam-malam sebelumnya. Anjing milik korban tidak melolong.
Keramaian baru terjadi keesokan paginya. Seorang dokter penghuni kontrakan yang memecah ketenangan pagi.
Kata Jimmy, dokter itulah yang pertama kali mendapati korban terbujur tak bernyawa.
"Ada penghuni di sini, dokter, setiap hari bangun pagi. Dia mau keluar, tetapi gembok gerbang sudah rusak. Rantai juga putus," ucap Jimmy.
"Dokter ini terus lihat kamar korban. Kaget, ternyata sudah tergeletak," ujarnya.
Ada beberapa coretan hitam huruf X di tembok kamar yang ditempati kakak korban, Donggalas Nainggolan. Kamar Donggalas hanya berjarak empat langkah dari kamar korban.
Jimmy tidak mengetahui sejak kapan coretan tersebut ada. Namun, dia membenarkan bahwa lokasi coretan memang berada di tembok kamar yang ditempati Donggalas.
"Enggak tahu, ya. Saya juga baru lihat," kata Jimmy.
Di tembok yang sama, juga didapati selang air conditioner yang putus. Selain itu, cat tembok rontok di bagian bawah. Jimmy mengaku baru tahu.
"Oh iya, ya. Mungkin itu mobil dipaksa keluar. Beloknya sampai ke tembok itu, sampai begitu. Mungkin," ucap Jimmy.
Warga sekitar, Haryo Prasetyo (27), menduga coretan X itu masih baru. Bahkan, dia curiga sebenarnya target pembunuhan adalah kakak korban, yakni Donggalas Nainggolan, pemilik kontrakan.
"Ini bukan coretan anak-anak yang iseng. Kayanya memang untuk menandai biar enggak salah kamar," ujar Haryo.
Haryo mengaku sempat melihat rekaman kamera pengawas atau CCTV yang dipasang tak jauh dari rumah korban, yakni di dekat minimarket. Lokasi minimarket itu searah dengan akses untuk menuju jalan raya.
Dari rekaman CCTV tersebut Haryo mengaku sempat melihat rekaman kamera pengawas atau CCTV yang dipasang tak jauh dari rumah korban, yakni di dekat minimarket. Lokasi minimarket itu searah dengan akses untuk menuju jalan raya.
Mobil tersebut berhenti sejenak pada waktu subuh menjelang pagi. Lalu nampak seseorang seolah membuang sesuatu dari dalam mobil.
"Berhenti. Terus kelihatan membuang sesuatu. Enggak jelas juga," kata Haryo.
Haryo enggan menduga-duga terlalu jauh. Akan tetapi, dari rekaman, Haryo mengatakan hanya mobil itu yang mencurigakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar