Penjelasan Kemenkes Perihal 'Mabuk Air Pembalut'
DUNIABERITA SOSMED - Kemenkes angkat bicara mangenai 'Mabuk Air Pembalut', pembalut wanita tidak mengandung zat yang menyebabkan halusinasi. Hal itu disimpulkan setelah mengkaji bahan-bahan yang terkandung di dalam pembalut wanita.
"Kalau dilihat dari formulanya yang menyusun pembalut itu tidak ada zat yang bisa menyebabkan halusinasi," ucap Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Engko Sosialine Magdalene di sela acara funbike di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta, Minggu (11/11).
Engko mengungkapkan pada saat produsen pembalut mengajukan izin edar ke Kemenkes, bahan-bahan dan formula yang digunakan telah dilaporkan. Sebagai catatan, pembalut wanita mangandung wool, plastik, katun, kapas dan klorin.
Engko menduga bahwa perasaan melayang dan ketergantungan yang ditumbulkan setelah meminum air rebusan pembalut diduga berasal dari zat tambahan lain yang dicampurkan saat merebus. Tetapi, Engko masih belum bisa menyebutkan jenis zat apa yang ditambahkan pengguna disaat merebus pembalut wanita tersebut.
"Berdasarkan informasi yang kami dapat, itu (air rebusan pembalut) dicampur dengan zat lain. Jadi, bukan semata-mata dengan pambalut saja. Itu yang mesti dilihat," ucapnya.
Kendati demikian, Kemenkes akan segera menelusuri proses produksi ke industri. Hal itu dilakukan dengan berkoordinasi bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kami sudah siapkan, kami akan turun ke industri untuk melihat proses produksi dan juga sampai ke bahan baku untuk melihat apakah masih konsisten dengan yang selama ini telah disetujui izin edarnya," imbuhnya.
Tren meminum air rebusan pembalut untuk merasakan efek melayang berasal dari informasi masyarakat yang kemudian ditelusuri oleh pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah. Belakangan, tren ini menjadi meluas tidak hanya di Jawa Tengah tetapi hingga ke Jakarta dan Bekasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar