Demo Tolak BBM di Prancis, Polisi Menahan 22 Pengunjuk Rasa
DUNIABERITA SOSMED - Polisi Prancis menahan sekitar 22 orang pengunjuk rasa 'rompi kuning' yang menolak kenaikan harga BBM di Paris, Prancis. Aksi protes ini terjadi di banyak wilayah di Prancis yang berujung ricuh, dimana polisi melepaskan tembakan gas air mata ke kerumunan demonstran.
Sekitar 5.000 orang berkumpul di Champs Elysees, Paris. Polisi berusaha mencegah meraka yang bergerak maju ke Istana Elysee Presiden, dikutip Reuters, Minggu (25/11).
Sebuah trailer dilaporkan dibakar oleh pengujuk rasa bahkan meledak di Champs Elysees dan seorang pria yang mencoba menyerang pemadam kebakaran dikuasai oleh beberapa demonstran itu sendiri. Di Avenue de Friedland, polisi mencoba menembakkan bola karet khusus untuk mengendalikan demonstran.
Para pengunjuk rasa menyanyikan lagu kebangsaan dan melambai-lambaikan bendera Prancis. Sementara yang lain membawa poster bertuliskan "Macron, berhenti sebagai presiden" dan "Macron, pencuri".
Para pengunjuk rasa melakukan protes karena marah atas kenaikan biaya bahan bakar dan kebijakan ekonomi Presiden Emmanuel Macron. Ini merupakan aksi protes kali kedua yang dilakukan para pengunjuk rasa 'rompi kuning'.
Para pengunjuk rasa menentang kebijakan kenaikan pajak atas BBM yang diperkenalkan Macron tahun lalu yang ditujukan untuk mendorong orang-orang beralih ke transportasi yang lebih ramah lingkungan. Bersamaan dengan pajak, pemerintah telah menawarkan insentif untuk membeli kendaraan hijau atau kendaraan listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar