Ratusan Mahasiswa Papua Diamankan
DUNIABERITA SOSMED - Kurang lebih 233 mahasiswa yang berada di Asrama Mahasiswa Papua, bilangan Kalasan, Tambaksari, Surabaya, Minggu (2/12), diamankan ke Markas Polisi Resort Kota Besar Surabaya.
Pengacara pendamping Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), Veronica Koman menyatakan insiden penjemputan ini mulanya terjadi Sabtu (1/12) pukul 23.00WIB. Saat itu ratusan personil kepolisian mulai berdatangan ke asrama.
"Jam 23.00 malam itu tiba-tiba ada truk-truk polisi datang, saat itu polisi memberitahukan bahawa anak-anak mahasiswa Papua ini harus keluar Surabaya saat itu juga, tengah malam," ucap Veronica.
Menurut Veronica, polisi meminta ratusan mahasiswa Papua ini untuk segera meninggalkan Kota Surabaya saat itu juga dengan alasan kepolisian mengkhawatirkan akan terjadinya kericuhan.
Veronica menekankan alasan kepolisian meminta mahasiswa Papua untuk segera meninggalkan Surabaya kurang masuk akal baginya. Lantaran hal itu dilakukan secara tiba-tiba dan waktunya tengah malam.
"Padahal di negoisasi itu juga hari Minggu ini teman-teman memang sudah mau pulang kok," ujar dia.
Veronica menambahkan karena tak bisa memenuhi permintaan polisi untuk meninggalkan Surabaya maka dengan terpaksa ratusan mahasiswa Papua itupun diangkut ke Mapolresta Surabaya pukul 01.00 WIB.
"Polisi tidak memberi pilihan pilihan, polisi datang juga dengan truk-truk, seperti sudah siap untuk mengangkut," kata dia.
Sementera itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran membenarkan adanya pengangkutan Papua dari asrama mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya.
"Ya benar (ada pengangkutan). Jam 01.30 WIB tadi," ujarnya kepada wartawan, Minggu (2/12).
Sudamiran mengatakan pihak kepolisian memastikan ada ratusan mahasiswa Papua yang saat ini diamankan di Mapolresta. Pemindahan itu berlangsung cepat dan tanpa ada insiden apapun.
Pengangkutan mahasiswa Papua yang ada di asramanya ini bertujuan untuk mengamankan. Sebab, kata Sudamiran, ada laporan warga yang mengkhawatirkan kericuhan terjadi di sekitar asrama.
"Ada komplain dari warga, ada juga dugaan ancaman," katanya.
Ratusan mahasiswa Papua ini, kata Sudamiran akan tak lama diamankan di Mapolresta. Ia mengatakan akan sesegera mungkin mempersilahkan mahasiswa tersebut untuk kembali ke asrama, dan bagi yang berasal dari luar Surabaya diminta untuk kembali ke daerahnya masing-masing.
"Dia mau pulang ke mana kami fasilitasi. Karena ada beberapa orang tidak asli situ (bukan mahasiswa Papua di Surabaya), ada dari luar kota," pungkasnya.
Sebelumnya, ratusan mahasiswa Papua yang datang dari Jawa-Bali itu berkumpul di Surabaya untuk melakukan unjuk rasa memperingati 57 tahun Kemerdekaan Papua Barat, yang jatuh pada Sabtu (1/12) kemarin.
Namun, unjuk rasa damai yang dilakukan di Jalan Pemuda Surabaya itu, sempat diwarnai ketegangan sebab munculnya massa tandingan yang kontra dengan mahasiswa Papua. Alhasil bentrok pun terjadi yang mengakibatkan 16 orang luka-luka. Tiga di antaranya mengalami pendarahan di bagian kepala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar