Home »
Berita Terkini
,
Nasional
» Lenis Kogoya, 'Jangan Cap Semua Orang Papua Bermarga Kogoya adalah Pemberontak'
Lenis Kogoya, 'Jangan Cap Semua Orang Papua Bermarga Kogoya adalah Pemberontak'
DUNIABERITA SOSMED - Lenis Kogoya meminta masyarakat agar tidak 'mencap' warga Papua yang bermarga Kogoya sebagai bagian dari kolompok pemberontak senjata.
Hal ini bersangkutan dengan sepak terjang pimpinan kelompok kriminal bersenjata di tanah Papua, yakni Egianus Kogoya yang bermarga Kogoya.
"Jangan dicap semua (warga Papua bermarga) Kogoya itu adalah pemberontak. Karena gara-gara dia (Egianus Kogoya), semua warga marga Kogoya itu jadi terbawa-bawa," ujar Lennys ketika dijumpai di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/12/2018).
Lenis mengatakan, ketua marga Kogoya ikut serta dalam mempertahankan NKRI. Bahkan, para tetua ikut mempelopori penyerahan senjata ke tentara.
Demikain pula di era sekarang di mana bermunculan kelompok kriminal bersenjata, namun para warga marga Kogoya justru mengikrarkan diri menjadi warga negara Indonesia.
"Kogoya itu pernah menyerahkan senjata hampir 100 orang. Itu hanya Kogoya yang bisa bikin. Dari perbatasan semua senjata diserahkan. Lalu mereka menyatakan sikap (masuk ke NKRI)," ucap Lenis.
"Lalu di Puncak Jaya, OPM mau masuk, saya pendekatan ke mereka, lalu orang Kogoya membuat pernyataan sikap untuk masuk ke NKRI. Kami marga Kogoya kontribusi untuk negara ini sangat besar. Karena kami punya orangtua pejuang," lanjut dia.
Ia mengecam perbuatan dari Egianus Kogoya yang telah menodai nama baik marga Kogoya dengan melancarkan aksi kekerasan itu.
"Kalau mereka mengaku Kogoya, boleh-boleh saja. Tapi memang Kogoya itu di mana-mana, dan di gunung-gunung itu tersebar. Sudahlah, jangan bawa-bawa nama Kogoya terus di gunung sana," lanjut Lenis.
Diberitakan, kelompok bersenjata di Papua, Minggu (2/12/2018), pimpinan Egianus Kogoya membunuh 20 orang Kabupaten Nduga. Para korban terdiri dari 19 pekerja proyek Trans Papua, tepatnya jembatan Kali Yigi-Kali Aurak dan 1 orang personel TNI.
Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, pembunuhan berawal dari para pekerja yang memotret perayaan HUT Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka. Aktivitas itu kemudian diketahui oleh kelompok bersenjata.
Para pekerja tersebut pun dibunuh secara sadis di lereng bukit Puncak Kabo oleh kelompok kriminal bersenjata yang merasa marah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar