3 Orang Migran Mati Beku di Perbatasan Turki
DUNIABERITA SOSMED - Ditemukan tiga orang migran dalam keadaan mati beku di desa perbatasan Turki. Dikabarkan mereka bermaksud untuk memasuki wilayah Yunani.
Dilansir dari AFP, satu korban yang diketahui merupakan migran asal Afghanistan, ditemukan dekat desa Serem, Provinsi Edirne, perbatasan dengan Yunani.
Sementara dua migran lain ditemukan di desa yang berdekatan, yakni desa Akcadam dan Adasarhanil. Dua migran itu diyakini telah mati beberapa hari yang lalu.
Dilaporkan kantor berita Anadolu, otoritas Turki meyakini ketiga migran mati kedinginan hingga membeku dan jenazah mereka telah dikirim ke Istanbul untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara, petugas mengumumkan telah menahan seorang pria Afghanistan, bernama Jamaluddin Malangi.
Kepada wartawan di Edirne, dirinya mengaku sempat menyeberang ke Yunani, namun kemudian ditahan dan dideportasi kembali ke Turki menggunakan perahu melalui Sungai Evros yang menghubungkan kedua negara.
Malangi juga mengaku mengenal salah satu migran yang ditemukan tewas membeku. Dia mengatakan bahwa mereka mencari bantuan setelah menyeberang ke Yunani dengan mengetuk pintu rumah warga.
"Kami mencari bantuan dan sepertinya seseorang menelepon kepolisian Yunani, sehingga kami ditangkap."
"Awalnya kami dibawa ke kantor polisi, kemudian mereka membawa kami ke dekat sungai di mana ada dua perahu," kata Malangi, dikutip oleh Anadolu.
Ditambahkan Malangi, mereka kemudian dikirim kembali ke Turki menggunakan kapal tersebut.
Tidak dapat dipastikan apakah para migran yang ditemukan tewas membeku merupakan bagian dari kelompok yang sama dengan Malangi, atau mencoba memasuki Uni Eropa secara terpisah.
Menurut otoritas Yunani, lebih dari 14.000 migran menyeberang secara tidak teratur yang telah dicatat di perbatasan Turki sepanjang tahun ini.
Jumlah tersebut meningkat hampir tiga kali lipat dengan tahun 2017 yang hanya mencapai sekitar 5.500 migran.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tiga Migran Ditemukan Mati Beku di Perbatasan Turki".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar