DUNIABERITA SOSMED - Pengadilan Negeri (PN) Surabaya menggelar sidang kasus mantan pengemudi taksi online, Hendrik Sugiyanto (33) yang menjadi terdakwa pencabulan terhadap wanita berusia 16 tahun berinisial ANC.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Deddy Arisandi menjelaskan sebenarnya ANC adalah pelanggan Hendrik.
"Sebenarnya, korbannya ini pacarnya," beber Deddy usai usai sidang tertutup itu, Senin (21/1/2019).
Kisah asmara mereka sudah melebihi batas. Deddy juga mengatakan bahwa keduanya sudah berhubungan intim layaknya suami istri.
""Dijanjikan untuk dinikahi, sudah disetubuhi sekitar tiga kali," tambahnya.
Kasus itu berawal saat ANC sering mengorder terdakwa untuk mengantar jemput sekolah. Karena hubungan mereka terlalu intens yang hampir setiap hari bertemu, akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran.
Hingga akhirnya, keduanya memutuskan untuk melakukan hubungan badan.
Kisah asmara mereka ternyata diketahui orang tua dari ANC, termasuk hubungan intim mereka.
Lantaran tidak terima putrinya berhubungan badan dengan pria yang tidak dikehendaki, orangtua ANC pun melaporkan hal itu ke Polrestabes Surabaya.
"Karena orangtuanya tidak terima kalau keduanya menikah, makanya melapor ke polisi," tambahnya.
Akibat perbuatannya itu, Hendrik dijerat Pasal 81 Undang-Undang (UU) RI Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.
Sementara itu, penasehat hukum terdakwa, Evie Susanti menyatakan masih akan mempelajari terlebih dahulu kasus tersebut.
"Kami baru terima dan baru mendapat kuasa sebagai penasihat hukum dari terdakwa, kami masih pelajari dulu dakwaannya," kata Evie.
Evie mengaku hendak mengajukan eksepsi (keberatan).
Eksepsi itu akan ditujukan terhadap dakwaan JPU Deddy dalam sidang pekan depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar